Jumat, 31 Oktober 2014

DANIEL REYNALDI MANGUNDAP

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

Reproduksi merupakan ciri utama makhluk hidup yang bertujuan untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Reproduksi pada manusia diawali oleh peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina (ovum) yang menghasilkan zigot. Berdasarkan kepemilikan alat kelaminnya, manusia dikelompokkan menjadi organisme yang bersifat gonochoris (satu individu memiliki satu alat kelamin).
Sistem reproduksi manusia, baik laki-laki maupun wanita, memiliki empat komponen utama dalam sistem reproduksinya, yaitu:
1. Organ penghasil sel kelamin,
2. Saluran reproduksi,
3. Kelenjar tambahan, dan
4. Alat kopulasi (senggama)
1. Sistem Reproduksi Laki-laki
Sistem reproduksi laki-laki dirancang untuk menghasilkan, menyimpan dan mengirimkan sperma. Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari:
§ Alat kelamin luar : terdiri dari skrotum dan penis.
§ Alat kelamin dalam : terdiri atas testis, kelenjar aksesori dan tubulus.
image
Gambar  Sistem Reproduksi Laki-Laki
a. Testis
Testis merupakan bagian alat kelamin yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Di dalam testis terdapat beberapa bagian sebagai berikut.
1) Tubulus seminiferus : saluran berkelok-kelok tempat pembentukan sperma (terjadi spermatogenesis).
2) Sel leydig (sel intestisial) : berfungsi menghasilkan hormon testosteron.
3) Tunica albicans : lapisan pembungkus testis, berupa lapisan fibrosa.
4) Sel sertoli : berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
b. Skrotum
Merupakan sebuah kantung yang berfungsi untuk menjaga agar suhu testis di bawah suhu tubuh atau tidak jauh di bawah suhu tubuh. Ketika udara di luar skrotum rendah, skrotum akan mendekat pada tubuh (mengerut) supaya testis mendapat suhu lebih tinggi. Sebaliknya, jika suhu normal, skrotum akan menjauhi tubuh supaya suhu testis tidak terlalu tinggi. Hal ini disebabkan karena spermatogenesis tidak berlangsung baik pada suhu tubuh normal manusia ( ).
c. Vas deferens
Berfungsi menyalurkan sperma menuju uretra (saluran air seni yang juga sebagai saluran ejakulasi sperma). Di bagian ujungnya terdapat ampula, yang merupakan pelebaran saluran ini, fungsinya sebagai muara dari kantong semen (vesica seminalis).
d. Epididimis
Sebuah saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pematangan sperma.
e. Uretra
Uretra merupakan saluran sperma. Uretra berfungsi membawa sperma ke luar tubuh.
f. Tubulus recti
Tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus.
g. Penis
Penis merupakan alat kopulasi. Kopulasi merupakan peristiwa masuknya penis ke dalam vagina untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma).
h. Kelenjar tambahan
1) Kantung semen (vesica seminalis)
Kantung penampung semen (pemberi nutrisi bagi sperma).
2) Kelenjar prostat
Menghasilkan cairan berwarna putih susu yang bersifat basa (cairan ini berfungsi untuk melindungi sperma dari suasana asam yang membahayakan sperma saat berada di dalam vagina sehingga sperma dapat bergerak aktif.
3) Kelenjar Cowper (Bolbouretra)
Berfungsi menghasilkan cairan pelicin (lendir) dan menambah cairan semen.
 
2. Sistem Reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari:
§ Alat kelamin luar (eksternal), meliputi klitoris, labia mayora dan labia minora, lubang saluran kencing, lubang vagina, fundus (lipatan paha).
§ Alat kelamin dalam (internal), meliputi sepasang ovarium (gonad), tuba fallopi (oviduk), dan uterus (rahim).
image
Gambar Sistem Reproduksi Wanita
a. Ovarium (indung telur)
Sepasang ovarium terdapat di rongga perut dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon (estrogen dan progesteron). Proses pembentukan ovum di ovarium bersiklus selama 30 hari sekali dan disebut oogenesis,. Sel telur yang sudah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Peristiwa ini disebut ovulasi.
b. Tuba fallopi (oviduk)
Merupakan saluran telur yang berjumlah sepasang (kanan dan kiri) dengan panjang 12 cm. Bentuknya mirip corong dan berfungsi untuk menangkap sel telur (ovum) serta menyalurkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik dan dibantu oleh gerakan silia yang terdapat di dinding tuba fallopi. Pada saluran inilah terjadi pembuahan ovum oleh sperma.
c. Rahim (uterus)
Organ ini berbentuk seperti kantong dan berfungsi sebagai tempat implantasi embrio (ovum yang dibuahi sperma akan menjadi embrio). Dinding rahim tersusun atas tiga lapis jaringan, yaitu lapisan luar (serosa), lapisan tengah (myometrium) dan lapisan dalam (endometrium).
Pada saat ovulasi, dinding rahim menebal. Namun jika tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim yang seharusnya menjadi tempat melekat (implan) embrio akan meluruh. Peristiwa ini disebut menstruasi.
Aktivitas ovulasi dan menstruasi memiliki empat tahapan:
1) Tahap menstruasi; tahap dikeluarkannya dinding rahim dari dalam tubuh karena kurangnya kadar hormon progesteron.
2) Tahap praovulasi ; masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium karena dipicu oleh hormon estrogen.
3) Tahap ovulasi; Keluarnya sel telur dari ovarium.
4) Tahap pascaovulasi ; masa kemunduran sel telur jika tidak terjadi pembuahan. Tahap ini terjadi penambahan junlah hormon progesteron sehingga dinding rahim menebal. Jika tidak terjadi pembuahan maka dinding sel akan meluruh, disebabkan berkurangnya hormon progesteron.
d. Vagina
Merupakan alat kopulasi wanita sekaligus jalan keluarnya janin dari dalam rahim ke dunia. Selain sebagai organ kelamin, vagina juga berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan dinding endometrium yang meluruh saat menstruasi.
3. Sperma dan Ovum
Sel sperma dan sel telur memiliki tahap pembentukan yang berbeda dengan sel tubuh. Sel kelamin terbentuk melalui pembelahan meiosis. Selama pembelahan, setiap sel membelah dua kali berturut-turut sehingga membentuk empat sel anakan. Satu spermatosit akan membentuk empat sperma matang. Sedangkan pada sel telur, satu oosit akan membentuk satu ovum fungsional yang ukurannya lebih besar dari tiga ovum disfungsional lainnya. Ukuran sel telur jauh lebih besar dari sel sperma, oleh karena itu saat akan terjadi pembuahan ribuan sel sperma berebut uuntuk bisa membuahi sebuah sel telur saja.
 
image
Gambar Sel Sperma yang Mencoba Menembus Dinding Sel Ovum
3.1 Proses pembentukan gamet
Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis dan pembentukan sel telur (ovum) disebut oogenesis.
§ Spermatogenesis
image
Gambar Proses Spermatogenesis yang Berlangsung di Testis
Spermatogonium (sel induk sperma) ? spermatosit primer (diploid) ? mengalami meiosis I menjadi 2 spermatosit sekunder (haploid)? mengalami meiosis II menjadi spermatid (haploid) ? 4 spermatozoa (sel sperma).
Spermatozoa mengalami pematangan di epididimis, masuk ke vas deferens bercampur dengan produk kelenjar (dari vesikula seminalis, prostate, cowper) yang berfungsi menjaga kehidupan sperma dan memberi suasana basa pada semen. Kemudian masuk ke uretra dan siap dikeluarkan.
§ Oogenesis
 
image
Gambar Proses Oogenesis yang Berlangsung di Ovarium (Indung Telur)

Oogonium (sel induk telur) ? oosit primer ? mengalami meiosis I? oosit sekunder dan sel kutub/polar (polosit primer) ? oosit sekunder mengalami meiosis II menjadi ootid dan sel polar/polosit primer membelah menjadi sel polosit sekunder ? Ootid berkembang menjadi 1 sel telur (haploid) à hasil akhirnya terbentuk satu sel telur fungsional dan 3 polosit nonfungsional à telur yang telah masak disalurkan melalui tuba fallopi melalui infundibulum. Pembuahan terjadi di sepertiga bagian permulaan tuba fallopi atau oviduk.
3.2 Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi merupakan peristiwa meleburnya gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum) menghasilkan zigot. Pada peristiwa ini, sel telur hanya akan dibuahi oleh satu sel sperma. Dengan fertilisasi, bersatu pula materi genetik pembawa sifat dari dua individu. Sifat induk jantan akan berpadu dengan sifat induk betina. Zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi embrio.
Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio.
a. Zigot: hasil peleburan sel kelamin jantan dengan betina.
b. Morula: kumpulan sel berbentuk bola yang merupakan hasil pembelahan sel secara terus menerus dari zigot.
c. Blastula: kumpulan sel berbentuk bola yang berongga. Rongga ini disebut blastocoel dan semula berisi cadangan makanan.
d. Gastrula: kumpulan sel yang terdiri dari tiga lapisan (ektoderm, mesoderm dan endoderm). Ketiga lapisan ini terbentuk dari hasil migrasi (pengkutuban) sel-sel blastula.
e. Morfogenesis dan organogenesis: Tahap pembentukan organ dan morfologi tubuh.
Ketika embrio menempel (implantasi) ke rahim, akan terbentuk plasenta dan tiga sistem membran yang terdiri dari :
a. Amnion: membungkus embrio dan menghasilkan cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari benturan.
b. Korion: lapisan tempat terjadinya pertukaran unsur makanan, limbah metabolisme, antibodi antara ibu dan embrio.
c. Alantois: membran yang menghubungkan embrio dengan ibu, membran inilah yang kemudian akan membentuk plasenta (tali pusar). 
3.3. Hormon yang berperan dalam tahapan menstruasi
image
Gambar Siklus Menstruasi pada Wanita
a. Fase menstruasi: hormon yang berpengaruh adalah estrogen dan progresteron yang berfungsi menebalkan endometrium. Saat menstruasi, hormon ini mengalami reduksi dan dinding endometrium robek dan meluruh.
b. Fase praovulasi: hormon yang berperan adalah FSH dan LH yang merangsang sel-sel folikel menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
c. Fase ovulasi: Hormon yang berperan adalah LH (Luthenizing Hormon).
d. Fase pascaovulasi: FSH (Folikel Stimulating Hormon).
3.4. Hormon kehamilan dan persalinan
a. Estrogen dan progesteron sampai bulan ke-4 untuk menjaga penebalan dinding uterus dan menjaga kebutuhan zigot.
b. HCG, yang dihasilkan plasenta.
c. Hormon relaksin (dihasilkan plasenta) yang mempengaruhi fleksibilitas simfisis pubis (tulang kelamin) dan organ lainnya untuk mempermudah kelahiran.
d. Oksitosin memacu kontraksi uterus untuk melepaskan janin.
3.5. Prinsip kontrasepsi dalam reproduksi
a. KB susuk, suntik dan pil, bekerja dengan menghambat atau menghentikan secara hormonal terjadinya ovulasi dengan sintetik progestin dan estrogen.
b. Diafragma atau spiral (IUD) bagi perempuan untuk menghambat bertemunya spema dengan ovum secara mekanik, bagi laki-laki menggunakan kondom.
c. Spermatisida, jeli, buih, atau vaginal doushe untuk mencegah bertemunya sperma dan sel telur .
d. Sterilisasi, yaitu vasektomi pada laki-laki (pemotongan saluran sperma) dan tubektomi pada perempuan (pemutusan saluran telur).
e. Kalender, yaitu hubungan kelamin dilakukan pada waktu hari-hari dimana wanita sedang tidak dalam masa subur.
4. Penyakit Menular Seksual pada Organ Reproduksi
a. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh virus
1) AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit berupa menurunnya kekebalan tubuh pada penderitanya. Hal ini dikarenakan limfosit (penghasil antibodi) dihancurkan oleh HIV (Human Immunideficiency Virus).
Cara penularan HIV melalui:
§ Hubungan seksual dengan penderita HIV/ AIDS.
§ Ibu yang menginfeksi janin yang dikandungnya atau lewat ASI.
§ Jarum suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian (narkoba).
§ Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
image image
Gambar  Gejala yang Muncul pada Penderita HIV/ AIDS
2) Herpes : diakibatkan oleh virus Herpes simplex. Gejalanya adalah pembengkakakan kelenjar di lipatan paha, demam, nyeri serta munculnya bintil kemerahan di alat kelamin yang terasa perih dan panas.
b. Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diakibatkan oleh Jamur dan Protozoa
1) Kandidiasis : disebabkan oleh Candidia albicans. Gejalanya adalah keluarnya cairan keputihan pada vagina, gatal, dan kemerahan di sekitar alat kelamin berbusa dan jika akut akan mengeluarkan cairan berwarna kehijauan dengan bau busuk.
2) Trikomoniasis : disebabkan oleh protozoa Trychomonas vaginalis. Gejalanya adalah keluarnya cairan keputihan pada vagina, gatal, dan jika parah akan mengeluarkan cairan berwarna kehijauan dengan bau busuk.
c. PMS yang diakibatkan oleh Bakteri
Gambar  Luka di Sekujur Tubuh Penderita Sipilis (1) dan Bakteri Treponema pallidum (2)

(1)image

image (2)
1) Sipilis : disebut juga Raja Singa. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Treponema pallidum. Gejalanya adalah munculnya luka di sekitar labia kemaluan atau leher rahim pada wanita, sedangkan pada laki-laki muncul luka berdarah di sekeliling penis. Pada tahapan selanjutnya dapat menyerang organ dalam seperti otak, jantung, pembuluh darah, sumsum tulang belakang dan saraf dan dapat mengakibatkan kematian yang menyakitkan.
2) Gonorhoe : disebabkan oleh bakteri Nisseria gonorhoe. Gejala yang ditunjukkan pada laki-laki dan perempuan berbeda. Pada laki-laki ditandai dengan munculnya rasa nyeri saat ereksi atau buang air seni, kemudian diikuti kencing nanah terutama di pagi hari. Pada wanita ditandai dengan nyeri di perut bagian bawah, nyeri pada kelamin, keputihan dan rasa perih menyengat saat buang air kecil
3) Klamidiasis : Ditandai dengan pengeluaran darah pada alat kelamin dan gejalanya mirip dengan Gonorhoe, namun penyebabnya adalah Chlamidia trachomatis.

25 Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit pada Sistem Reproduksi ManusiaSistem reproduksi pada manusia dapat mengalami ganguan. Gangguan itu bisa disebabkan oleh penyakit atau kelainan. Gangguan pada sistem reproduksi manusia dapat menyerang baik pria maupun wanita. Namun ada beberapa penyakit yang hanya menyerang pria atau wanita. Berikut adalah penyakit pada sistem reproduksi manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Kanker Vagina

Penyakit ini menyerang wanita. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi. Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.

2. Gangguan Menstruasi

Penyakit ini menyerang wanita. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus menstruasi sebelumnya.

3. Kanker Serviks

Penyakit ini menyerang wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim) yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa panggul.

4. AIDS

Penyakit ini menyerang baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.

5. Epididimitis

Penyakit ini menyerang pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.

6. Sifilis

Penyakit ini menyerang pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
  1. Luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
  2. Pembengkakan getah bening pada bagian paha.
  3. Bercak-bercak di seluruh tubuh.
  4. Tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak kaki.
Gejala ini bisa hilang walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat menyerang otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.

7. Herpes Genetalis

Herpes adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.

8. Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.

9. Gonore

Penyakit gonore atau yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas, dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

10. Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.

11. Endometriosis

Endometriosis adalah penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman berlebihan saat menstruasi.

12. Kanker Rahim

Kanker rahim (uterus) adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium adalah tempat dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60 sampai 70 tahun.

13. Keputihan

Ada 2 macam keputihan,  yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal.

14. Infeksi Vagina

Infeksi ini menyerang wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah hubungan kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.

15. Hernia Inguinal

Hernia Inguinal adalah gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat ditangani dengan cara pembedahan.

16. Kandida

Kandida adalah bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans. Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada bagian kemaluan terutama pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna pekat seperti keju sampai dengan keruh encer. Jamur ini dapat menular melalui persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti jamur.

17. Penyempitan Saluran Telur/Oviduk

Kelainan ini merupakan faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan menyulitkan sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan dalam proses pembuahan.

18. Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara. Penyakit ini dapat diobati dengan operasi.

19. Condyloma

Condyloma adalah gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam. Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.

20. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node. Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian prostat, impotensi, dan lainnya.

21. Pseudohermaphrodite

Kelainan ini sangat langka. Pseudohermaphrodite adalah kelainan dimana bentuk alat kelamin seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis yang sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi ditemukan jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.

22. Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini adalah gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.

23. Impotensi

Impotensi adalah gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi. Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional seseorang.

24. Mikropenis

Mikropenis adalah kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.

25. Vulvovaginatis

Vulvovaginatis adalah peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.

Mengenai yang lain ... anda bisa mencari di :
Judul
Alamat
1. Gangguan Kelainan pada Alat Reproduksi Pria Wanita http://smakita.net/gangguan-pada-alat-reproduksi-pria-wanita/
2. 08.Gangguan Reproduksi http://intanriani.wordpress.com/gangguan-pada-sistem-reproduksi/
3. Penyakit dan Kelainan pada Sistem Reproduksi Manusia http://jessica-wijaksono.blogspot.com/2011/09/penyakit-dan-kelainan-pada-sistem.html
4. Gangguan & Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia http://mitaunair-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-65519-Mata%20Kuliah%20Biomedik-Gangguan%20&%20Penyakit%20pada%20Sistem%20Reproduksi%20Manusia.html
5. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia http://www.artikelbagus.com/2013/02/penyakit-pada-sistem-reproduksi-manusia.html
6. Kelainan atau Gangguan pada Sistem Reproduksi Laki-Laki http://sebelasipasatoe.wordpress.com/2010/05/02/kelainan-atau-gangguan-pada-sistem-reproduksi-laki/
7. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia http://www.biologisel.com/2013/02/kelainan-dan-penyakit-pada-sistem.html
8. Macam-Macam Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia http://resikopenyakit.blogspot.com/2013/04/macam-macam-penyakit-pada-sistem_7173.html
9. Bab 2. Sistem Reproduksi Pada Manusia http://agussisyantobiologi.blogspot.com/2013/08/bab-2-sistem-reproduksi-pada-manusia.html
10. Penularan dan Pencegahan Penyakit pada Sistem Rreproduksi https://id-id.facebook.com/notes/kesehatan-wanita/penularan-dan-pencegahan-penyakit-pada-sistem-rreproduksi/403993156320668
11. Gangguan / kelainan (penyakit) pada Sistem (alat) Reproduksi pada manusia http://mengerjakantugas.blogspot.com/2011/09/gangguan-kelainan-penyakit-pada-sistem.html